[ NGOPI ] : Kenakalan Tersamarkan


Sebelum masuk pada pembahasan Kenalan Tersamarkan kita perlu mengorek kembali arti kata nakal atau kenakalan. Kenakalan dalam KBBI mempunyai arti sifat nakal atau perbuatan nakal, yaitu tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.

Yang perlu digaris bawahi dari definisi tersebut adalah kata "Suatu Masyarakat" yang bermakna pada masyarakat tertentu, karena norma yang berlaku dalam suatu masyarakat terkadang punya perbedaan pada masyarakat yang lain. Contoh gaya berpakaian, ada yang menganggap berpakaian minim adalah sebuah pelanggaran normatif dan ada pula yang menganggapnya justru sebagai tren kekinian yang sangat bagus. Semua tergantung pada norma masing masing masyarakat. Biasanya pelaku kenalan yang melanggar norma yang berlaku akan dikenai sangsi normatif seperti, cemoohan, ejekan, dijauhi, dikucilkan dari masyarakat dan dicap sebagai orang yang menyimpang.

Sedangkan kenalan tersamarkan disini saya artikan sebagai suatu kenakalan yang tidak terlihat, terselubung dan tidak terjangkau norma yang berlaku. Sebenarnya pelaku banyak berbuat kenakalan, namun dia pintar menyembunyikannya ataupun pintar menganalisa situasi dimana ketika dia berbuat nakal tidak ada yang tahu, ataupun kalau ada yang mengetahui, dia sudah punya alasan kuat agar tidak terekspos ke khalayak umum, biasanya pelaku melakukan perbuatan yang dianggap baik untuk menutupi kenakalannya tersebut. Mirip dengan bersembunyi, namun berbeda pada objek tempat persembunyiaannya adalah dirinya sendiri. Bisa dikatakan bersembunyi dibalik diri sendiri.

Perbuatan semacam ini akan sulit terseteksi, bahkan berkembang tanpa ada yang menyadarinya. Pelakupun akan sulit untuk kembali ke jalan yang sesuai norma masyarakat karena dia tidak takut sangsi yang berlaku. Pelaku punya kebebasan mengakses kenakalan tanpa takut terdeteksi hukum normatif. Yang menjadi hakim disini adalah masyarakat sendiri, semakin lemah hakim dalam menegakkan hukum normatif, semakin kuat kenakalan menancapkan akarnya di masyarakat dan sulit di berantas.

Memang sepertinya sangat sulit untuk meberantas habis kenakalan, apalagi jika yang terjadi adalah kekalan tersamarkan seperti yang saya sebutkan diatas. Potensi terjadi kenakalan itu pasti ada, namun usaha preventif atau pencegahan juga harus dilakukan. Salah satunya dengan sosialisasi tentang dampak buruk kenakalan bagi masyarakat.


Komentar