NOVEL ONLINE : SATU DEKADE Episode 1



Masa Sekolah


Aku mengenalnya sudah jauh hari. Seingatku tahun 2009, sudah berlalu sekitar satu dekade yang lalu sampai ku tuliskan cerita ini. Saat itu aku masih duduk di bangku kelas delapan MTs, atau setingkat SMP dan dia kelas tujuh terpaut satu tahun ajaran yang berarti adalah adik kelasku, namun untuk usia, selisih sekitar satu tahun empat bulan, aku lahir bulan april dan dia bulan agustus tahun berikutnya. Secara tak sengaja aku mengenalnya dari temanku yang bercerita bahwa temanku menyukainya, bahkan temanku punya salah satu fotonya saat sedang latihan pramuka dengan wajah bercoret lumpur sambil tersenyum, sekarang aku penasaran, dimana foto itu sekarang apakah masih ada apa sudah lenyap hilang. Aku tak begitu menanggapi cerita temanku karena aku memang tak berminat mendengar ceritanya, aku hanya menjawab sekenaku agar dia merasa tidak diacuhkan. 

Selang satu tahun berlalu, beranjak naik ke kelas sembilan suasana tak lagi sesantai seperti saat kelas delapan, berbagai kegiatan persiapan ujian nasional sudah dimulai sejak semester satu. Les tambahan diadakan setiap hari setelah jam sekolah, dimualai sekitar pukul dua siang sampai pukul tiga seperempat kadang lebih. Dan inilah awal dari ketertarikanku padanya, pandangan pertamaku, melihat dia secara langsung ketika aku lewat didepan kelasnya saat aku hendak ke kantin. Temanku berbisik padaku, " dia melihat mu ! " katanya.

Sejak saat itu, aku sering memperhatikannya dari kejauhan, teman-temanku tak ada yang tahu, aku tak bercerita karena aku tak enak hati, sebab ada temanku yang juga tertarik padanya. Aku sering melihat dinding facebooknya, melihat foto dan status yang dia bagikan. Suatu ketika, tanpa ku sangka dia juga sedikit memperhatikanku, dia tahu namaku dan akun facebookku. Aku hanya menganggapnya biasa, karena memang kami satu sekolah jadi besar kemungkinan terjadi, kalau hanya sekedar tahu nama dan akun facebook. Aku mengabaikan perasaanku dan mulai fokus pada ujian nasional, targetku adalah tembus masuk peringkat sepulur besar dari total 285 siswa siswi. Aku pun lulus dari MTs pada tahun 2011 dan diwisuda pada tahun itu pula, sayangnya aku gagal menembus sepuluh besar dan harus puas dengan peringkat dua puluh lima besar, tepatnya aku lupa. Bukan hasil yang buruk, namun aku berharapa bisa lebih.

Masa itupun berlalu, aku memutuskan melanjutkan pendidikan tingkat SMA di luar kota, belajar hidup sendiri dan jauh dari orang tua. Aku sih senang-senang saja, karena memang ini kemauanku sendiri, dan orang tua sepenuhnya mendukung keinginanku. Aku memutuskan untuk pergi jauh, dan meninggalkan kenangan lama jauh jauh.

Setahun berlalu dengan cepat, sekolahku yang baru memang menyenangkan, tapi rasanya ada yang kurang, semangat belajarku tak lagi menggebu seperti halnya saat masih MTs. Entah karena apa, aku kurang tahu, aku hanya menikmati masa-masa SMA ku dan berusaha senyaman mungkin melewati setiap prosesnya.

Aku masih aktif di facebook, sesekali aku masih mengunjungi dinding facebook nya, walaupun cuma untuk melihat-lihat, hingga suatu ketika, untuk pertama kalinya kami saling menyapa, meskipun hanya lewat facebook, aku lupa siapa yang memulai terlebih dahulu, namun yang jelas dia tahu bahwa aku melanjutkan sekolah di luar kota, dan dia sekarang juga di kota yang sama denganku, namun beda sekolah berjarak sekitar lima belasan kilometer. Kami mengobrol agak lama melalui pesan facebook. Bertanya kabar, dan keadaan masing-masing, didalam hati aku hanya bisa berharap agar bisa bertatap muka lagi, mengingat kami sama sama di perantaun dan di kota yang sama pula.

Setelah percakapan singkat di facebook hari itu, kami lama tak berkomunikasi, aku hanya diam, meskipun sesekali kulihat dia juga online, namun aku tak tahu cara untuk memulai percakapan, mungkin karena bingung mau bahas apa. Kembali lagi ke rutinitas awal, hanya scroll dinding facebooknya dan melihat apa yang dia bagikan.





Komentar