Baper Mulu Awas Jatuh


Baperan Mulu, Awas Jatuh : Tangguh Menghadapi Kebaperan

Baper memang punya dua sisi yang berbeda, disamping baper punya sisi positif ternyata baper juga punya sisi negatif yang punya dampak untuk masa depan pelakunya. Salah satu sisi positif dari adanya sifat baperan adalah mudah tersentuh pada sisi emosional, dalam artian hati mudah merespon kondisi sekitar, peka terhadap penderitaan orang lain baik penderitaan itu diungkapkan secara langsung ataupun melalui bahasa isyarat, mudah iba dan tanggap pada kesulitan orang lain juga merupakan salah satu sisi positif dari sifat baperan tersebut. Ya, bisa dibilang, intinya bisa memicu sikap solidaritas dan kepedulian sosial pada orang lain, dengan tanda petik, jika dikelola dengan tepat. 

Namun jangan lupa, walaupun baperan punya sisi positif yang baik untuk kepentingan pribadi maupun sosial, ternyata baperan juga punya sisi negatif yang harus dihindari, salah satu contoh dari sisi negatif tersebut adalah adanya sikap mudah terpengaruh suasana, dalam artian suasana hati cepat sekali berubah, sesaat terlihat senang, ceria, bahagia namun hanya dalam hitungan beberapa menit saja suasana hati berubah secara ekstrim menjadi sedih, duka, bahkan putus asa, seperti tidak punya prinsip. Disinilah tampak dimana kontrol diri terhadap emosi yang ada di hatinya sangat kurang. Hal ini tentu bisa menimbulkan kerugian bagi pelakunya, diantaranya adalah bisa saja ada oknum yang memanfaatkan sisi kebaperan tersebut sebagai alat untuk mencapai sebuah tujuan tertentu, bisa juga dimanfaatkan hanya untuk main-main cinta, kususnya para tukang PHP ( Pemberi Harapan Palsu ) akan sangat mudah mempermainkan perasaan si baperan tersebut, dianggap sebagai sasaran empuk modus dan gombalan amoh. 

Sesaat datang dengan kata-kata manis, ketika si baper sudah kecantol dan jatuh hati, dengan entengnya di PHP dan ditinggalkan begitu saja tanpa sebab. Gimana nggak kasihan tuh, sudah terlanjur berharap banyak ternyata yang diharapkan cuma main-main dan nggak ada komitmen sama sekali. 


Baperlah seperlunya saja, dalam takaran yang pas dan tidak kurang ataupun berlebihan dalam pemakaian, jangan sampai menjadi bomerang yang menyerang diri sendiri sewaktu-waktu. Kisah mu mungkin saja lebih baper dari film india kuch kuch hotahae, bahkan bisa juga lebih baper dari drama korea descendats of the sun, atau mungkin bukan masuk kategori baper lagi, malah masuk dalam kategori kisah tragis, dengan judul ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya. 







Komentar